Senin, 29 Juni 2015

ILMU BUDAYA DASAR PEMAHAMAN TERHADAP MATA KULIAH IBD

                                    PEMAHAMAN TERHADAP MATA KULIAH IBD

 Assalamualaikum Wr Wb.. menurut pemahaman saya pribadi terhadap mata kuliah Ilmu Budaya Dasar ini kita sebagai mahasiswa jadi mengerti pentingnya pengenalan dasar dasar budaya atau kultur yang ada di dalam masyarakat indonesia, mengajarkan tentang norma - norma kebaikan dalam menjalani kehidupan sehari hari , sehingga mempunyai pandangan hidup yang pasti atau bisa dikatakan lebih baik lagi.
 Ilmu Budaya Dasar bisa dikatakan juga sebagai mata kuliah yang dilandasi dengan asumsi dari masing masing individu yang berdasarkan dengan pandangan hidupnya masing masing , baik yang berasal dari kepercayaan agama, budaya , tradisi  juga kebiasaan yang sudah diyakininya sejak lama, banyak unsur positif di dalam mata kuliah IBD membuat mahasiswa menjadi aktif untuk menyampaikan pendapatnya tentang pandangan hidup, dasar dasar budaya, serta kepercayaan dari agamanya masing masing, keberagaman yang membuat indonesia memiliki banyak kultur dan budaya yang berbeda tentang pandangan hidup.
                                                         
                                                                               Sekian dan terimakasih kepada dosen IBD

Senin, 15 Juni 2015

ILMU BUDAYA DASAR TENTANG HARAPAN DAN TANGGUNG JAWAB PADA DIRI SENDIRI KELUARGA DAN MASYARAKAT

                                       HARAPAN DAN TANGGUNG JAWAB DALAM IBD


Bab I. HARAPAN 
 Harapan adalah sesuatu hal yang sangat diimpikan oleh masing masing manusia atau yang ingin dituju setelah manusia tersebut melakukan tanggung jawab (kewajibannya) terhadap hal yang ia ingin capai untuk itu tiap individu pasti memiliki harapan terhadap kelangsungan hidupnya dan masa depannya, harapan bisa dikatakan sebagai sesuatu yang mengarah pada perwujudan tujuan atau impian yg sedang berlangsung dalam arti masih dalam proses menuju tujuan tersebut. 
    
 A. Contoh harapan terhadap diri sendiri  adalah sesuatu yang diimpikan pada suatu saat nanti impian atau tujuan tersebut bisa terjadi dan harapan itu bisa menjadi kenyataan di masa pada saatnya nanti, contohnya harapan untuk memiliki keluarga sendiri bisa hidup bahagia dan mapan bersama keluarganya di masa depan dengan cara bertanggung jawab pada komitmen dirinya sendiri untuk menjadi sukses.

 B. Harapan terhadap keluarga bisa dikatakan harapan ang ditujukan terhadap satu kesatuan dalam keluarga artinya bukan hanya kepada tiap individu saja tetapi terhadap seluruh anggota kelurga, contoh harapan keluarga adalah menginginkan satu keluarga tersebut bisa hidup sakinah mawadah dan warohmah serta damai sejahtera memiliki karakter yang kuat sehingga harapan keluarga tersebut bisa hidup mapan dan berkecukupan.

 C. Harapan terhadap masyarakat adalah pada umumnya menginginkan kesejahteraan hubungan yang baik antar masyarakat tersebut sehingga terciptanya lingkungan yang aman damai dan tentram , demi terciptanya kehidupan bermasyarakat yang baik tentunya dimulai dari masing masing individu yang harus mempunyai karakter yang kuat dan komitmen untuk membangun masyarakat yang aman damai dan sejahtera di lingkungannya masing masin, contoh buruk dari harapan masyarakat yg sekarang adalah tidak sesuainya harapan dan kenyataan dalam hidup bermasyarakat, karena kurangnya kesadaran dan karakter yang kuat untuk bertanggung jawab menjadikan lingkungan yang kondusif.

 Bab II. TANGGUNG JAWAB
 Tanggung jawab merupakan perwujudan dari kewajiban karena adanya tanggung jawab itu pasti bermula dari adanya kewajiban tersebut, tanggung jawab sangatlah penting bagi kehidupan tiap individu manusia , misalkan kewajiban dari seorang muslim adalah bertanggung jawab pada sholat dan ibadahnya yang lain sesuai dengan waktu dan kewajiban dilaksanakannya ibadah tersebut sama dengan agama lain pun mengajarkan tentang kewajiban dan tanggung jawab, tanggung jawab terhadap diri sendiri contohnya menjaga kesehatan dan merawat tubuh yang sudah diciptakan sempurna oleh ALLAH SWT sebagai manusia makhluk ciptaanNYA kita bertanggung jawab untuk merawatnya.

Tanggung jawab dalam keluarga bisa digambarkan dalam kehidupan sehari hari dan contohnya adalah oang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberi nafkah atau mencari rezeki terhadap anaknya dan kebutuhan lainnya misalkan untuk biaya sekolah dan untuk keperluan sehari hari dalam keluarga tersebut, dan tanggung jawab di keluarga sebagai seprang anak adalah misalnya sekolah dengan benar dan sungguh sunnguh karena itu adalah tugas dan kewajiban seorang anak dalam keluarga.

Tanggung jawab dalam masyarakat bisa digambarkan dengan cara merawat dan menjaga lingkungan tempat tinggal sekitar agar kehidupan bermasyarakat di lingkungannya terjalin baik sehingga berdampak pada suasana bermasyarakat di lingkungan tersebut yang aman damai tentram dan sejahtera.


                                                            *sekian dan terima kasih*
      

ILMU BUDAYA DASAR "PANDANGAN HIDUP DARI MASING MASING MANUSIA DAN ANALISANYA"

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya. Dikarenakan manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Ketiga kekayaan manusia inilah yang membuat manusia disebut sebagai Khalifah di bumi ini. Tuntutan hidup manusia lebih daripada tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia harus berpikir lebih maju untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup.
Pandangan terhadap hidup ini adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan dan tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh kehidupan. Oleh karena itu, dalam kehidupan dunia dan akhirat pandangan hidup seseoranglah yang menentukan akhir hidup mereka sendiri. Selain itu Pandangan hidup juga tidak langsung muncul dalam masyarakat, melainkan melalui berbagai proses dalam kehidupan. Dalam perkembangan seorang manusia itulah proses dalam menemukan jati diri atau pandangan hidupnya. Mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa.
Dalam penemuan pandangan hidup tersebut, tidak lepas juga dengan pendidikan. Manusia mengetahui tentang hakikat hidup dan sebagainya adalah berasal dari pendidikan. Oleh karena itu jika kita membahas tentang pandangan hidup, tidak boleh lepas dari pendidikan. Karena dengan pendidikan manusia dapat berpikir lebih kedepan mulai dari kehidupan baik lahir maupun batin.
















2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, penulis merangkum beberapa rumusan masalah yang diangkat, antara lain :
1. Mengapa perlu adanya pandangan hidup manusia ?
  1. Apa dampak negatif bagi manusia yang tidak mempunyai pandangan hidup?
  2. Pentingnya Pandangan hidup bagi anak.



3. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah mengenai pentingnya pandangan hidup bagi anak mempunyai tujuan ,
antaralain :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)
2. Menambah pengetahuan dasar mengenai masalah manusia dan pandangan hidup
3. Mahasiwa dapat mengetahui pentingnya pandangan hidup



4. Manfaat Makalah
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai referensi tambahan dalam pembelajaran















BAB II
LANDASAN TEORI

1. Hakikat Manusia
Dalam pikiran dan perasaan manusia, ada faktor penting yang harus menjadikan manusia
sebagai makhluk yang berakal, yakni :
1. Pandangan Hidup

1.1 Pengertian Pandangan Hidup

1. Menurut Koentjaraningrat dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup (World View) adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selekif oleh individu dan golongan di dalam masyarakat.

2. Menurut Manuel Kaisiepo dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.

3. Menurut Lenski dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup merupakan bagian dari ideologi.

Secara umum Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.




Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang.

Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :

1.Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
2.Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
3.Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
4.Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
5.Atau sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.








Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hidup erat sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang atau masyarakat.
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.
Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya menuju tujuan akhir.
Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia yang mana mencerminkan diri seseorang. Pandangan hidup tersebut dapat digunakan dalam menjalani hidup. Pandangan hidup itu juga bisa diimplementasikan sebagai hasil-hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman, fakta, dan sikap meyakini sesuatu yang diringkas sebagai pegangan, pedoman, petunjuk atau arahan.

Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yang terdiri dari 3 macam, yaitu:

1. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.

2. Pandangan hidup yang berupa Ideologi, yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.

3. Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.






Pandangan hidup mempunyai 4 unsur-unsur, yaitu:

1. Cita-cita apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan.
2.Kebajikan segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tenteram.
3. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan.
4. Keyakinan atau kepercayaan, merupakan hal terpenting dalam hidup manusia
5. Etika


1. Cita-cita
Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan dan pandangan hidup dimasa yang akan datang.
Faktor manusia yang ingin mencapai cita-citanya ditentukan oleh kualitas manusianya. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang apabila berhasil akan menimbulkan kepuasan.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang
menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi
yang merintangi.

2. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan adalah suatu perbuatan yang mendatangkan kesenangan bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik karena pada hakekatnya manusia itu baik. Makhluk bermoral atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah sebuah pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur tersebut terpisah bila manusia meninggal. Manusia mempunyai kepribadian oleh karena itu ia mempunyai pendapat sendirian ia mencintai dirinya, perasaannya dan cita-citanya. Untuk dapat melihat kebajikan kita harus melihat dari 3 segi, yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat dan manusia sebagai makhluk Tuhan.

Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan. Jadi suara hati dapat merupakan hakim untuk diri sendiri. Sebab itu nilai suara hati amat besar dan penting dalam hidup manusia.
Kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan Tuhan. Kebajikan berarti: berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah
tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak meransang bagi yang melihatnya.



3.Usaha dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau berusaha. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, maka ia harus bekerja keras. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani bahkan dengan keduanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia iri, miskin dan melarat bahkan menjatuhkan harkat dan martabatnya sebagai seorang manusia.


5.Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan atau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat, yaitu:
1. Aliran Naturalisme, aliran ini berintikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak. Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dari nature dan itulah ciptaan Tuhan. Bagi yang percaya adanyaTuhan, itulah kekuasaan tertinggi. Manusia adalah ciptaan Tuhan karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran ajaran Tuhan yaitu agama. Ajaran agama ada 2 macam, yaitu:
a. Ajaran agama yang dogmatis, disampaikan Tuhan melalui ajaran para nabi.
b. Ajaran agama dari pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia
sifatnya relatif.

2. Aliran Intelektualisme, besar aliran ini adalah logika atau akal. Akal berasal dari bahasa Arab yaitu qolbu yang berpusat dihati, sehingga timbullah istilah “hati nurani” artinya daya rasa.



3. Aliran gabungan, dasar aliran ini adalah perbuatan yang gaib dan akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul 2 kemungkinan pandangan hidup yaitu : pandangan hidup sosialisme dansosialisme religius.
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yaitu: 
1. Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia dan tahap hidup pertama dari setiap individu. Sebagai seorang muslim kita mengenal pandangan hidup yaitu alquran dan hadist serta ijamak Ulama yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
2. Mengerti, mengerti disini dimaksudkan pada mengerti tentang pandangan hidup.
3. Menghayati, menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam pandangan hidup yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup.
4. Meyakini, merupakan suatu hal yang cenderung memperoleh suatu kepastian  sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya.
5. Mengabdi, merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya sendiri lebih dari orang lain.
6.  Mengamankan, merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.




5. Etika
Istilah etika dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Yunani ethos yang berarti watak kesusilaan dan adat. Jadi, hampir sama dengan pengertian moral yang berarti cara hidup atau adat. Etika dipergunakan dalam mengkaji suatu system nilai yang ada, misalnya etika itu sesuai atau tidak dengan norma yang berlaku. Sedangkan moral dipergunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai, misalnya beramal merupakan perbuatan yang bermoral, sedangkan mencuri merupakan perbuatan yang tidak bermoral. Jadi, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sebaiknya manusia hidup dalam masyarakat, apa yang baik dan apa yang buruk; segala ucapan harus senantiasa berdasarkan hasil-hasil pemeriksaan tentang peri keadaan hidup dalam arti kata seluas-luasnya.
Penentuan segala sesuatu dalam masyarakat untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Karena, norma merupakan aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu, benar atau salah, baik atau buruk.



1. Hubungan manusia dan pandangan hidup
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan makhluk lain. Satu diantara keunggulan manusia tersebut adalah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.
  Pandangan hidup berupa suatu penggaris yang mungkin dapat dinyatakan dengan kata-kata sebagai rumusan juga dapat dikatakan rumusan:
Orang yang sulit menyusun perasaan, pikiran dan kejiwaan.
Juga karena ia sendiri menyadari bahwa mungkin ia dapat berbuat/ bertindak yang melanggar prinsip-prinsip yang dikatakan.
Dan khawatir kalau ada kritik besar dan penyelewengan pandangan hidup dari anak-anak .





2. Macam-Macam Pandangan Hidup
Dalam buku berjudul Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis bahwa macam-macam pandangan hidup yang disusun oleh Drs.M.Ngalim Purwanto (2007:23) berdasarkan sumbernya,dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok,yaitu :

1. Pandangan hidup berupa agama (pandangan hidup muslim). Pandangan hidup ini memiliki kebenaran mutlak. Sebagai contoh, pandangan hidup muslim(orang islam) bersumber dari Al-Qur’an dan Sunah(sikap, perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad saw)

2. Pandangan hidup berupa ideologi merupakan abstraksi dari nilai-nilai budaya suatu Negara atau bangsa. Misalnya ideologi Pancasila dapat merupakan sumber pandangan hidup, sebagaimana halnya P4

3. Pandangan hidup berupa hasil perenungan seseorang sehingga dapat merupakan ajaran atau etika untuk hidup, misalnya aliran-aliran kepercayan.


BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan

Kesimpulan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab terdahulu, maka pada bagian ini akan dikemukakan beberapa pokok sebagai berikut :
1. Pendidikan pandangan hidup yang dimiliki seorang anak dapat membantu kembang tumbuh anak dalam proses pembelajaran tentang dirinya sendiri dan dunia sekitarnya.
2. Seorang anak yang memiliki pandangan hidup atau prinsip hidup akan menjalankan kebajikan dalam kehidupannya.
3. Setiap manusia pasti memiliki pandangan hidup untuk mencapai kehidupan yang sejahtera, baik sebagai pedoman dalam hidupnya, pegangan ataupun petunjuk hidupnya.
2. Saran
Melalui kesempatan ini, ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, yaitu :
1. Tanamkan pandangan hidup atau prinsip hidup pada anak sejak dini agar mereka kelak menjadi manusia yang bijak dan berwatak mulia.
2. Baiknya seorang manusia memegang teguh pandangan hidup yang dimilikinya agar dalam kehidupannya selalu melakukan kebajikan.